Kasus Bunuh Diri di Jepang Banyak Selama Pandemi COVID 19 - Hyutaku

Monday, January 25, 2021

Kasus Bunuh Diri di Jepang Banyak Selama Pandemi COVID 19

Bunuh Diri Akibat Pandemi
Pandemi COVID-19 memang mengganggu beberapa sendi kehidupan manusia di seluruh dunia. Pandemi juga mengakibatkan banyaknya pengangguran yang kesulitan mencari kerja, pekerja yang kehilangan pekerjaannya, siswa dan mahasiswa yang mau tidak mau melakukan aktivitas pembelajaran di rumah yang mungkin sebagian dari mereka tidak seefektif pembelajaran luring.

Di Jepang, efek dari pandemi ini juga merangsang ke kehidupan pribadi masyarakatnya. Jumlah orang yang bunuh diri di Jepang meningkat dalam satu dekade terakhir. Hal ini tidak terlepas dari efek pandemi COVID-19 yang masih mengganggu negara tersebut.

Dilansir dari cnbcindonesia, Kementrian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang mengatakan bahwa angka bunuh diri di Jepang mencapai 20.919 orang. Hal ini menandakan bahwa angka bunuh diri naik 3,7 persen dari tahun sebelumnya.

Parahnya, angka bunuh diri di Jepang ini jauh lebih tinggi daripada angka kematian akibat COVID-19 yang hanya mencapai 3.460 orang kasus dalam periode yang sama dengan angka bunuh diri yang meningkat.

Mihciko Ueda, seorang profesor dari Universitas Wameda Tokyo mengatakan "Untuk bunuh diri di Jepang, peningkatan itu adalah peristiwa besar dan saya pikir itu adalah titik balik yang besar".

"Virus Corona merupakan faktor utama, kami juga tidak menyangkal kemungkinan bahwa angkanya akan meningkat lagi tahun ini," lanjutnya.

Jika dilihat dari data, faktor psikologi sangat rentan membuat masyarakat bunuh diri, apalagi ditengah hal-hal yang mengganggu kehidupan akibat efek pandemi COVID-19 yang entah kapan usainya.

Memang pandemi COVID-19 ini dapat menjadi faktor utama pikiran manusia menjadi sedikit terganggu, apalagi banyak masyarakat yang mulai resah dengan kehidupan yang kurang bersahabat bagi sebagian masyarakat.

Semoga hal ini tidak terjadi lagi di Jepang, Indonesia, dan seluruh negara di belahan dunia ini. Tetap berdoa agar ada setitik harapan di depan yang membuat masyarakat bisa tersenyum kembali seperti sedia kala.

Mendekatkan diri kepada Tuhan dan menceritakan masalah yang ada kepada orang terdekat dan orang yang dipercaya dalam hidup Anda juga sangat dianjurkan untuk mengurangi pikiran yang mengganggu dalam hidup.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda