 |
Gabi Braun merupakan salah satu karakter baru yang muncul di awal episode pertama dari Shingeki no Kyojin atau Attack on Titan Season 4. Kemunculan Gabi diawali dengan keberaniannya yang sebenarnya dapat membunuhnya di medan pertempuran kala itu.
Perlu kalian ketahui, Gabi merupakan sepupu Reniner di mana mereka sama-sama memiliki gelar nama yang sama, yaitu Braun.
Gabi diusulkan menjadi penerus Armored Titan yang saat ini masih dipegang oleh Reiner Braun yang sepertinya sudah stres dengan masa lalunya yang kelam.
Dihujat karena membunuh Sasha
Di episode ke-8, saat itu tim pengintai Pulau Paradis memilih untuk pulang karena Eren yang ingin balas dendam sudah berhasil melakukannya, walaupun masih ada sedikit keanehan. Lantas, ada satu kejadian buruk yang terjadi di sini.
Sasha Blouse tewas. Siapa pelakunya? Siapa lagi kalau bukan Gabi, bocah yang memiliki tekad tinggi untuk membunuh ini berhasil menemabakkan pelurunya tepat ke arah perut Sasha yang tidak sempat menghindar.
Konyolnya, Falco yang ikut bersama Gabi untuk membalaskan dendam karena tim pengintai sudah menghancurkan Marley malah ikut bonyok dikroyok oleh teman-teman Sasha.
Gabi dan Falco hampir saja dilempar dari atas karena ulah tidak epiknya tersebut menyakiti hati teman-teman Sasha yang masih sekarat kala itu.
Namun Jean masih bisa berpikir jernih. Ia berkata "membuang anak kecil tidak akan mengakhiri saling bunuh".
Berkat Jean, Gabi dan Falco difokuskan untuk ditahan karena tidak ada pilihan lain untuk itu.
Reaksi menyebar ke para penonton. Fans Attack on Titan, khususnya yang mendukung Sasha menghina habis-habisan karakter yang pernah menganggap dirinya cantik dan cerdas, Gabi Braun.
Jika kalian mencarinya, ada saja komentar fans AoT yang kejam dan sepertinya sangat marah. "Gabi Babi", "Mari kita kroyok si Babi ini," seperti itulah kira-kira emosinya para fans AoT yang mengidolakan karakter "gadis kentang" tersebut.
Sayangnya Sasha telah tewas dan mengucapkan kalimat terakhir "daging". Di lain sisi, Gabi masih saja mengoceh seolah dirinya tahu segalanya.
